Sabtu, 22 Maret 2008

ECommerce

Di Indonesia sudah mulai banyak orang yang menggunakan media internet untuk kegiatan e commerce, namun sebagian besar adalah konsumen. Pada faktanya hingga saat ini Indonesia masih sebagai pasar saja. Memang ada perusahaan-perusahaan yang menjual produknya lewat internet, namun masih sebagian kecil saja. Dalam artikel ini kita akan mengetahui prospek usaha e commerce melalui berbagai pendapat serta analisis SWOT. Jadi bagi anda yang ingin menjadi pebisnis online, akan mendapat pemahaman lebih dalam tentang e commerce disini.

Sebelum kita mengetahui prospek usaha e commerce di Indonesia, kita harus mengetahui lebih dulu apa itu e commerce dan cara kerjanya. Berbagai hal yang perlu diketahui oleh pebisnis online antara lain :

E commerce merupakan suatu bentuk system elektronik yang menggunakan media internet untuk kegiatan perdagangan secara online (lewat internet). Dalam e commerce ini bentuk transaksi yang bisa kita lakukan adalah distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan service dari sebuah produk.

Ada berbagai keuntungan yang bisa kita dapat dari e commerce ini, antara lain :

  • Revenue stream yang baru yang mungkin sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional
  • Meningkatkan market exposure
  • Menurunkan biaya operasi (operating cost)
  • Memperpendek waktu product-cycle
  • Meningkatkan supplier management
  • Melebarkan jangkauan (global reach)
  • Meningkatkan customer loyality
  • Meningkatkan value chain dengan mengkomplemenkan business practice, mengkonsolidasikan informasi dan mebukanya kepada pihak-pihak yang terkait di dalam value chain.

Ada dua jenis e commerce yaitu Business to business(B2B), dan Bisnis to consumer (B2C). meskipun sama-sama bisnis yang dijalankan melalui internet, namun dua jenis e commerce ini punya karakteristik yang berbeda-beda. Antara lain :

  1. Business to business, karakteristiknya :
    • Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner
    • tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi
    • yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
    • Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
    • misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan
    • kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran
    • data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
    • Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus
    • menunggu partnernya.
    • Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence
    • dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
  2. Business to Consumer, memiliki karakteristik sebagai berikut:
    • Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
    • Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat
    • digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum
    • digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
    • Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan
    • inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
    • Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer)
    • menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business
    • procedure) diletakkan di sisi server.

Dalam mengimplementasikan e commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Pertama, Insfrastruktur system distribusi (flow of good) kedua, Insfrastruktur pembayaran (flow of money) Dan Ketiga, Infrastruktur system informasi (flow of information).

Dalam pembuatan 'toko' di internet (atau biasa disebut dengan istilah cybershop), diperlukan software-software tertentu untuk mengatur inventarisasi barang dan proses transaksi jual beli barang. Di pasaran, sudah terdapat software-software khusus untuk membuat sistem E-Com, seperti Intershop Online keluaran Intershop Communications, Merchant Server keluaran Microsoft Corp, dan Electronic Commerce Suite keluaran iCat. Software-software itu khusus dijual kepada pihak-pihak yang berniat membangun cybershop, dan dijual dengan harga ribuan dollar. Pada umumnya software-software untuk pembuatan E-Commerce ini menggunakan database untuk penyusunan katalog.

Prospek E commerce di Indonesia, menurut beberapa pakar internet Indonesia

1. Salah seorang pakar internet Indonesia, Budi Raharjo, menilai bahwa Indonesia memiliki potensi dan prospek yang cukup menjanjikan untuk pengembangan e-commerce. Berbagai kendala yang dihadapi dalam pengembangan e-commerce ini seperti keterbatasan infrastruktur, ketiadaan undang-undang , jaminan keamanan transaksi dan terutama sumber daya manusia bisa diupayakan sekaligus dengan upaya pengembangan pranata e-commerce itu (Info Komputer edisi Oktober 1999: 7).Di Indonesia, perlindungan hak-hak konsumen dalam e-commerce masih rentan. Undang-undang Perlindungan Konsumen yang berlaku sejak tahun 2000 memang telah mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun kurang tepat untuk diterapkan dalam e-commerce. Karakteristik yang berbeda dalam sistem perdagangan melalui internet tidak cukup tercover dalam UUPK tersebut. Untuk itu perlu dibuat peraturan hukum mengenai cyberlaw termasuk didalamnya tentang e-commerce agar hak-hak konsumen sebagai pengguna internet khususnya dalam melakukan transaksi e-commerce dapat terjamin.

2. Untuk Indonesia, baik B2B ataupun B2C e-commerce memiliki prospek yang sangat cerah karena pertumbuhan pengguna internet yang selalu meningkat lebih dari 100 persen setiap, tahunnya sejak 1997. Tetapi untuk saat ini, volume perdagangan terbesar berada pada B2B e-commerce. Pengusaha kecil menengah yang akan menerapkan e-commerce sebaiknya mempertimbangkan untuk bermain di area B2B sebelum masuk ke B2C.

3. Onno W.Purbo salah satu pakar e-commerce di Indonesia, mengatakan bahwa usaha kecil menengah memiliki prospek cerah menerapkan B2B. Salah satu alasannya adalah usaha kecil menengah lebih fleksibel dari segi struktur organisasi dan jenis usaha dibandingkan dengan perusahaan besar yang sudah mapan.Kenyataan ini memudahkan para pengusaha kecil menengah untuk menjadi supplier atau vendor bagi perusahaan besar. Sektor yang banyak dikelola para pengusaha kecil menengah seperti pertanian atau perikanan sangat memungkinkan untuk masuk dalan B2B e-commerce ini.

Analisis SWOT untuk Prospek E commerce di Indonesia

Di dunia, e-commerce telah menjadi sesuatu yang biasa. Bagaimana di Indonesia? Mari kita analisa prospek e-commerce di Indonesia dengan analisis SWOT
STREGHTS
1. Kenyamanan membeli via Internet
2. Harga yang kompetitif
3. Populasi manusia, jumlah penduduk Indonesia yang besar memberi kesempatan yang besar pula untuk mendapat konsumen
4. Infrasutruktur Internet
5. SDM yang sedang berkembang, generasi muda yang potensinya cukup menjanjikan

WEAKNESSES
1. Daya beli masih lemah
2. Sosialisasi credit card, masih belum terbiasanya orang Indonesia bertransaksi dengan debit card maupun credit card
3. Sosialisasi Internet, di Indonesia internet belum menjadi gaya hidup mayoritas penduduk indonesia
4. Pengiriman barang, kualitas dan biaya pengiriman barang masih menjadi kendala
5. SDM yang ada

OPPORTUNITIES
1. Stealing the start
2. Membuka peluang bisnis dari luar negeri
3. Pendatang-pendatang baru dari Internet
4. Sektor bisnis yang sedang berkembang dengan sangat pesat
THREATS
1. Situasi ekonomi dan politik di Indonesia
2. Administrator yang ceroboh dan hackers
3. Budaya ikut-ikutan langsung terjun ke arena tanpa perhitungan dan persiapan yang manta


Sumber

www.cert.or.id

www.channel-11.net

www.indomedia.com

www.solusihukum.com

www.itcenter.com

www.sentralweb.com