Rabu, 21 Mei 2008

Sistem Pembayaran E commerce

Sistem pembayaran dalam perdagangan elektronik bisa dikatakan sebagai hal yang krusial, karena harus jelas dan tepat daam penggunaan metodenya. Seperti kita ketahui metode-metode yang ada untuk sistem pembayaran e commerce sangat bergam, diantaranya:
1. E-cash
E-cash ini merupakan sistem pembayaran dimana pengguna tidak perlu memberikan informasi pibadi. Namun
2. E-check
Metode pembayaran ini jarang digunakan karena transaksinya lebih lama, sehingga popularitasnya kalah dengan e-credit.
3. E-credit
Metode ini merupakan yang paling banyak digunakan, karena lebih terpercaya baik secara offlinemaupun online. Jenis e-credit, antara lain:
· E-Credit Konvensional
Sebelum berkembangnya PtP dan layanan pihak ketiga, inilah satu-satunya cara pembayaran online yang diterima. Cara ini melibatkan rekening penjual, software keranjang belanja, dan payment gateway.
· E-Credit Pihak Ketiga
Cara ini mirip dengan sistem pembayaran kartu kredit konvensional. Pihak ketiga memproses semua dana transaksi, kemudian mengirimkan dana ke rekening bank penjual secara periodik.
· E-Credit Person-to-Person (PtP)
Pada tipe ini, semua proses ditangani secara internal melalui provider PtP. Tetapi terbatas pada anggota yang terdaftar ke dalam layanan PtP. Salah satu contoh provider terbesar PtP adalah PayPal.

Rabu, 14 Mei 2008

Keamanan e commerce

Secara umum, keamanan merupakan salah satu komponen atau servis yang dibutuhkan untuk menjalankan e commerce. Untuk menjamin keamanan, perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui penelitian dan pemahaman. Beberapa komponen pengaman e-commerce antara lain:

Secure Sockets Layer (SSL). SSL yang pada awalnya dikembangkan oleh Netscape (www.netscape.com), diakui oleh industri Internet di dunia sebagai sebuah layer berkemampuan khusus yang menjembatani network layer Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) dengan application layer HyperText Transport Protocol (HTTP) dan Internet Messaging Access Protocol (IMAP). Kemampuan khusus SSL tersebut adalah pada sistem penyandian yang mampu menghasilkan kode angka acak sepanjang 128 bit. Gembok khusus yang berupa kombinasi 128 bit tersebut hanya dapat dibuka oleh kombinasi kunci khusus yang hanya dimiliki oleh si pengirim dan si penerima paket. Begitu gembok terbuka, maka TCP/IP tersebut dapat mengalirkan data dengan lancar dari pengirim ke penerima. Kombinasi kunci khusus tersebut dikenal dengan istilah Public Key Cryptography.

Public Key Cryptography. Metode Public Key Cryptography yang dikenal juga dengan istilah Enkripsi Asimetris tersebut dikembangkan oleh RSA Data Security (www.rsa.com). Dalam ilmu komputer, untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi diperlukan sebuah kunci berupa sandi rahasia 128 bit. Sandi tersebut dibentuk dari serangkaian fungi matematis yang disebut proses algoritma kriptografi. Untuk menjalankan proses tersebut diperlukan kombinasi kunci khusus. Kalau seseorang mengetahui proses algoritma yang dipakai, tentu tidak sulit untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi dan dekripsi tersebut hanya dapat dijalankan apabila seseorang memiliki kombinasi kunci yang tepat. Kombinasi kunci tersebut memerlukan dua buah kunci, yaitu private key dan public key. Public key tersebut dikirim bersama-sama dengan data yang telah dienkripsi. Seandainya saja data atau informasi terinkripsi tersebut berhasil dibajak oleh oleh hacker, keselamatan data tersebut tetap terjamin. Karena hacker tersebut hanya punya public key. Private key dengan aman tetap berada di tangan pengirim atau penerima data saja. Fungsi penggunaan Public Key Cryptography terbagi atas dua bagian yang berjalan pararel, yaitu untuk konfidensialitas dan untuk otentifikasi identitas. Untuk fungsi konfidensialitas, pengirim mengenkripsi menggunakan public key milik penerima, lalu penerima mendekripsi data menggunakan private key milik penerima. Sedangkan untuk fungsi otentifikasi identitas, pengirim mengenkripsi data menggunakan private key milik pengirim, lalu penerima mendekripsi data menggunakan public key milik pengirim. Jika public key dan private key milik penerima dan pengirim cocok kombinasinya, barulah data-data tersebut dapat didekripsi.

Digital Signature. Digital Signature berfungsi untuk melakukan validasi terhadap setiap data yang dikirim. Validitas tersebut berkaitan dengan pertanyaan apakah data yang sampai ke penerima dalam keadaan utuh sesuai dengan aslinya saat dikirim tanpa sedikitpun adanya gangguan-gangguan dari pihak lain. Digital Signature menggunakan fungsi algoritma yang disebut dengan istilah hashing algorithm. Fungsi tersebut akan menghasilkan sebuah kombinasi karakter yang unik yang disebut dengan hashed data. Keunikannya adalah jika di tengah perjalanan data anda mengalami modifikasi, penghapusan maupun disadap diam-diam oleh hacker walapun hanya 1 karakter saja, maka hashed data yang berada si penerima akan berbeda dengan yang dikirimkan pada awalnya. Keunikan lainnya adalah hashed data tersebut tidak bisa dikembalikan lagi ke dalam bentuk awal seperti sebelum disentuh dengan fungsi algoritma, sehingga disebutlah sebagai one-way hash.

Certificate of Authority (CA). Certificate of Authority (CA) adalah sebuah dokumen elektronis yang digunakan untuk mengidentifikasikan individu, server, perusahaan atau entitas lainnya dan mengasosiasikannya identitas tersebut dengan public key. CA digunakan oleh Public Key Cryptography berkaitan dengan pertanyaan apakah data yang kita diterima benar-benar dari pengirim yang kita percaya dan apakah data yang akan kita kirim akan benar-benar menuju ke penerima yang kita tuju. Masalah kepercayaan dan kredibilitas ini memang sangat diperlukan oleh sebuah entitas yang menjalankan suatu transaksi tertentu dengan pihak lain di Internet. Jika sebuah entitas ingin menyelenggarakan sebuah transaksi e-commerce, maka setelah infrastrukturnya telah siap, dia tidak langsung beroperasi. Yang harus dilakukannya adalah mendaftarkan dirinya, server-nya dan perusahaannya ke sebuah institusi resmi untuk mendapatkan CA. CA tersebut dapat menjadi jaminan atas kredibilitas dan realibilitas infrastruktur yang dimilikinya. Beberapa institusi internasional di Internet yang menyediakan layanan CA ini antara lain:

  1. VeriSign, Inc (www.verisign.com)
  2. British Telecommunication (www.trustwise.com)
  3. GlobalSign (www.globalsign.net)
  4. Thawte Certification (www.thawte.com)

sumber:
http://bebas.vlsm.org
www.cert.or.id


Selasa, 08 April 2008

Perkembangan Internet di Indonesia

Perkembangan Internet di Indonesia termasuk yang terlalu cepat dibanding negara Asia Pasifik lainnya. Hanya dalam jangka waktu satu tahun, sampai akhir 1995, kecepatan Indonesia ke Internet telah naik lima kali lipat dari akhir tahun 1994 menjadi sekitar 640 Kbps. Akhir tahun 1996 ini, kecepatan Indonesia ke Internet di estimasi mencapai minimal 5,4 Mbps. Apalagi dengan adanya Internet World Expo tahun 1996. Kenaikan kecepatan ini merupakan perkembangan yang sangat drastis bagi negara manapun di kawasan Asia Pasifik.

Dalam kurun waktu setelah tahun 1996, internet di Indonesia semakin berkembang, namun perkembangannya mulai jauh tertinggal dari Negara-negara di Asia Pasifik. Hal ini dapat dikarenakan penggunaan internet belum terlalu meluas namun pemakainya dari tahun ketahun semakin bertambah, seperti table di bawah ini.

Tabel Peningkatan Jumlah
Pelanggan dan Pengguna Internet

TAHUN

PELANGGAN

PENGGUNA

1996

31000

110000

1997

75000

384000

1998

134000

512000

1999

256000

1000000

2000

760000

1900000

2001

1680000

4200000

Sumber: APJII

internet baru digunakan sebatas untuk akses informasi dan berkomunikasi. Untuk pengembangan bisnis, baru perusahaan-perusahaan besar saja yang mengoptimalisasi penggunaannya.Oleh sebab itu, pada Desember 2003 lalu, Indonesia turut menandatangani deklarasi World Summit on the Information System (WSIS) di Geneva. Deklarasi yang bertujuan penyempitkan kesenjangan negara maju dan berkembang tersebut, menyatakan komitmen mewujudkan target akses internet pada 50% penduduk dunia di tahun 2015. Saat ini, menurut data Internet World Stats hingga bulan Maret 2005, baru sekitar 7% penduduk Indonesia atau 15,3 juta orang yang menjadi pengguna internet. Sedangkan jika diasumsikan pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa, berarti penetrasi internet sekurangnya harus menjangkau 125 juta orang. Artinya dalam waktu 10 tahun ke depan, pertumbuhan internet harus melebihi 700%.

Perkembangan Peluang Bisnis Internet semakin besar dari tahun ke tahun dan terus bertumbuh. Prospek bisnis internet sekilas dapat dilihat dari banyaknya pengguna internet di seluruh dunia. Berdasarkan data statistik yang didapat dari internetworldstats.com dapat dilihat pengguna internet dari tahun ke tahun semakin bertambah. Diperkirakan sampai tahun 2007, pengguna internet di seluruh dunia sudah mencapai 6.5 Milyar pengguna internet dan pengguna internet di indonesia diperkirakan sebesar 18 Juta pengguna internet.



http://www.goechi.com/newsletter.html

http://www.hamline.edu

http://www.sagainbiz.web.id/

Sabtu, 22 Maret 2008

ECommerce

Di Indonesia sudah mulai banyak orang yang menggunakan media internet untuk kegiatan e commerce, namun sebagian besar adalah konsumen. Pada faktanya hingga saat ini Indonesia masih sebagai pasar saja. Memang ada perusahaan-perusahaan yang menjual produknya lewat internet, namun masih sebagian kecil saja. Dalam artikel ini kita akan mengetahui prospek usaha e commerce melalui berbagai pendapat serta analisis SWOT. Jadi bagi anda yang ingin menjadi pebisnis online, akan mendapat pemahaman lebih dalam tentang e commerce disini.

Sebelum kita mengetahui prospek usaha e commerce di Indonesia, kita harus mengetahui lebih dulu apa itu e commerce dan cara kerjanya. Berbagai hal yang perlu diketahui oleh pebisnis online antara lain :

E commerce merupakan suatu bentuk system elektronik yang menggunakan media internet untuk kegiatan perdagangan secara online (lewat internet). Dalam e commerce ini bentuk transaksi yang bisa kita lakukan adalah distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan service dari sebuah produk.

Ada berbagai keuntungan yang bisa kita dapat dari e commerce ini, antara lain :

  • Revenue stream yang baru yang mungkin sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional
  • Meningkatkan market exposure
  • Menurunkan biaya operasi (operating cost)
  • Memperpendek waktu product-cycle
  • Meningkatkan supplier management
  • Melebarkan jangkauan (global reach)
  • Meningkatkan customer loyality
  • Meningkatkan value chain dengan mengkomplemenkan business practice, mengkonsolidasikan informasi dan mebukanya kepada pihak-pihak yang terkait di dalam value chain.

Ada dua jenis e commerce yaitu Business to business(B2B), dan Bisnis to consumer (B2C). meskipun sama-sama bisnis yang dijalankan melalui internet, namun dua jenis e commerce ini punya karakteristik yang berbeda-beda. Antara lain :

  1. Business to business, karakteristiknya :
    • Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner
    • tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi
    • yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
    • Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
    • misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan
    • kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran
    • data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
    • Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus
    • menunggu partnernya.
    • Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence
    • dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
  2. Business to Consumer, memiliki karakteristik sebagai berikut:
    • Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
    • Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat
    • digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum
    • digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
    • Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan
    • inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
    • Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer)
    • menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business
    • procedure) diletakkan di sisi server.

Dalam mengimplementasikan e commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Pertama, Insfrastruktur system distribusi (flow of good) kedua, Insfrastruktur pembayaran (flow of money) Dan Ketiga, Infrastruktur system informasi (flow of information).

Dalam pembuatan 'toko' di internet (atau biasa disebut dengan istilah cybershop), diperlukan software-software tertentu untuk mengatur inventarisasi barang dan proses transaksi jual beli barang. Di pasaran, sudah terdapat software-software khusus untuk membuat sistem E-Com, seperti Intershop Online keluaran Intershop Communications, Merchant Server keluaran Microsoft Corp, dan Electronic Commerce Suite keluaran iCat. Software-software itu khusus dijual kepada pihak-pihak yang berniat membangun cybershop, dan dijual dengan harga ribuan dollar. Pada umumnya software-software untuk pembuatan E-Commerce ini menggunakan database untuk penyusunan katalog.

Prospek E commerce di Indonesia, menurut beberapa pakar internet Indonesia

1. Salah seorang pakar internet Indonesia, Budi Raharjo, menilai bahwa Indonesia memiliki potensi dan prospek yang cukup menjanjikan untuk pengembangan e-commerce. Berbagai kendala yang dihadapi dalam pengembangan e-commerce ini seperti keterbatasan infrastruktur, ketiadaan undang-undang , jaminan keamanan transaksi dan terutama sumber daya manusia bisa diupayakan sekaligus dengan upaya pengembangan pranata e-commerce itu (Info Komputer edisi Oktober 1999: 7).Di Indonesia, perlindungan hak-hak konsumen dalam e-commerce masih rentan. Undang-undang Perlindungan Konsumen yang berlaku sejak tahun 2000 memang telah mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun kurang tepat untuk diterapkan dalam e-commerce. Karakteristik yang berbeda dalam sistem perdagangan melalui internet tidak cukup tercover dalam UUPK tersebut. Untuk itu perlu dibuat peraturan hukum mengenai cyberlaw termasuk didalamnya tentang e-commerce agar hak-hak konsumen sebagai pengguna internet khususnya dalam melakukan transaksi e-commerce dapat terjamin.

2. Untuk Indonesia, baik B2B ataupun B2C e-commerce memiliki prospek yang sangat cerah karena pertumbuhan pengguna internet yang selalu meningkat lebih dari 100 persen setiap, tahunnya sejak 1997. Tetapi untuk saat ini, volume perdagangan terbesar berada pada B2B e-commerce. Pengusaha kecil menengah yang akan menerapkan e-commerce sebaiknya mempertimbangkan untuk bermain di area B2B sebelum masuk ke B2C.

3. Onno W.Purbo salah satu pakar e-commerce di Indonesia, mengatakan bahwa usaha kecil menengah memiliki prospek cerah menerapkan B2B. Salah satu alasannya adalah usaha kecil menengah lebih fleksibel dari segi struktur organisasi dan jenis usaha dibandingkan dengan perusahaan besar yang sudah mapan.Kenyataan ini memudahkan para pengusaha kecil menengah untuk menjadi supplier atau vendor bagi perusahaan besar. Sektor yang banyak dikelola para pengusaha kecil menengah seperti pertanian atau perikanan sangat memungkinkan untuk masuk dalan B2B e-commerce ini.

Analisis SWOT untuk Prospek E commerce di Indonesia

Di dunia, e-commerce telah menjadi sesuatu yang biasa. Bagaimana di Indonesia? Mari kita analisa prospek e-commerce di Indonesia dengan analisis SWOT
STREGHTS
1. Kenyamanan membeli via Internet
2. Harga yang kompetitif
3. Populasi manusia, jumlah penduduk Indonesia yang besar memberi kesempatan yang besar pula untuk mendapat konsumen
4. Infrasutruktur Internet
5. SDM yang sedang berkembang, generasi muda yang potensinya cukup menjanjikan

WEAKNESSES
1. Daya beli masih lemah
2. Sosialisasi credit card, masih belum terbiasanya orang Indonesia bertransaksi dengan debit card maupun credit card
3. Sosialisasi Internet, di Indonesia internet belum menjadi gaya hidup mayoritas penduduk indonesia
4. Pengiriman barang, kualitas dan biaya pengiriman barang masih menjadi kendala
5. SDM yang ada

OPPORTUNITIES
1. Stealing the start
2. Membuka peluang bisnis dari luar negeri
3. Pendatang-pendatang baru dari Internet
4. Sektor bisnis yang sedang berkembang dengan sangat pesat
THREATS
1. Situasi ekonomi dan politik di Indonesia
2. Administrator yang ceroboh dan hackers
3. Budaya ikut-ikutan langsung terjun ke arena tanpa perhitungan dan persiapan yang manta


Sumber

www.cert.or.id

www.channel-11.net

www.indomedia.com

www.solusihukum.com

www.itcenter.com

www.sentralweb.com